Senin, 07 November 2011

Nasional

Ketua KPK: Koruptor Itu Rakus

Jakarta
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas mengatakan kepemimpinan bangsa tak boleh lagi jatuh ke tangan koruptor. “Para koruptor itu haus dan memiliki syahwat kekuasaan yang tidak terkendali serta serba doyan alias nggragas,” katanya saat menyampaikan khotbah dalam salat Idul Adha di alun-alun Kota Yogyakarta kemarin.
Para koruptor, kata Busyro, adalah kaum terdidik tapi tak berakhlak baik. Berdasarkan data KPK, kata dia, ada enam kepala lembaga/kementerian yang diduga menjadi pelaku korupsi. Selain itu, ada tiga hakim, empat duta besar, tujuh komisioner, dan delapan gubernur.

Sementara itu, Busyro melanjutkan, ada 22 wali kota atau bupati yang diduga menjadi pelaku korupsi. Sedangkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau dewan perwakilan rakyat daerah mencapai 43 orang. Di sektor swasta ada 44 orang serta pejabat eselon I, II, dan III sebanyak 84 orang.

“Inilah potret pegawai negeri kita. Memang itu oknum yang korupsi, tapi ini jelas memprihatinkan,” kata dosen ilmu hukum di Universitas Islam Indonesia itu.

Menurut Busyro, keadaan harus berubah supaya lahir pemimpin yang kualitas dan integritasnya teruji.“Bukan pemimpin karbitan yang justru dijagokan cukong-cukong dan calo politik berkolaborasi dengan konglomerat bromocorah,”kata dia.

Komisi Pemberantasan Korupsi sendiri pernah merilis bahwa laporan atau pengaduan yang masuk ke KPK telah mencapai 55 ribu kasus. Mulai kasus kakap yang melibatkan anggota DPR sampai kasus korupsi koperasi unit desa.

Indonesia Corruption Watch mengingatkan bahwa tak semua dari 55 ribu kasus itu akhirnya ditangani sendiri oleh KPK. Sebagian diserahkan kepada lembaga lain, seperti kejaksaan, kepolisian, Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pengawas Daerah, dan Mahkamah Agung.
Sumber: Tempo, 7 November 2011

1 komentar:

  1. Korupsi memang sungguh memprihatinkan.Bapak Presiden SBY, sampai capek-capek ikut acara G20, Bukannya karena indonesia itu negara yang mapan ekonomi rakyatnya.Namun mapan bagi koruptornya.

    Indonesia hadir dalam acara G20 (artinya G20, buat perkumpulan negara-negara eropa yang ekonomi rakyatnya memang sudah bisa adil.

    Indonesia hadir di acara G20 bukan mewakili negara asia, namun memang mau mencari pinjaman hutang lagi-dan hutang lagi

    BalasHapus